Disebut Apakah Tingkat Kepadatan Benang pada Kain? Ini Penjelasan Lengkapnya

Saat mencari sprei berkualitas, Anda mungkin bertanya-tanya, “disebut apakah tingkat kepadatan benang pada kain?” Pertanyaan ini sangat penting untuk dipahami, terutama bagi Anda yang ingin memilih kain terbaik untuk kenyamanan tidur. 

Adapun istilah tingkat kepadatan benang pada kain disebut sebagai thread count. 

Istilah ini merujuk pada jumlah benang yang ditenun dalam satu inci persegi kain—baik dari arah panjang (warp) maupun lebar (weft).

Tidak sedikit orang yang belum mengetahui bahwa disebut apakah tingkat kepadatan benang pada kain bisa menjadi indikator utama kualitas sprei. 

Semakin rapat benang yang digunakan, maka permukaan kain terasa lebih halus, kuat, dan tampak mewah. 

Maka dari itu, penting untuk mengenal lebih dalam tentang thread count agar Anda bisa memilih sprei sesuai kebutuhan.

Pertanyaan seperti disebut apakah tingkat kepadatan benang pada kain tidak hanya sering muncul di kalangan penjual, tapi juga konsumen yang ingin lebih cermat saat membeli perlengkapan tidur. 

Jawaban atas hal ini bukan sekadar istilah teknis, tapi juga mempengaruhi kenyamanan tidur sehari-hari. Mari kita pahami lebih lanjut.

Thread Count: Jawaban dari Pertanyaanmu

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam dunia tekstil, tingkat kepadatan benang pada kain disebut thread count (TC). 

Istilah ini sangat umum digunakan, terutama untuk produk seperti sprei. 

Misalnya, kain dengan 200TC berarti memiliki 200 helai benang per inci persegi. 

Maka, jika Anda masih bingung disebut apakah tingkat kepadatan benang pada kain, jawabannya sederhana: thread count.

Baca Juga: Apa Itu Sprei? Bedakah dengan Bedcover?

Mudahnya Memahami: Semakin Padat, Semakin Rapat

Semakin Padat, Semakin Rapat

Kepadatan benang yang tinggi umumnya menandakan kain yang lebih lembut, tidak mudah robek, dan terlihat lebih elegan. 

Namun, penting untuk diketahui bahwa thread count tinggi belum tentu lebih tebal. 

Ini tergantung dari jenis benang yang digunakan. 

Benang kecil dengan jumlah banyak bisa terasa lebih tipis, sedangkan benang besar dengan jumlah sedikit bisa membuat kain terasa lebih berat.

Label TC di Sprei: Angka yang Sering Diabaikan

Meski sering tertera pada kemasan sprei, label TC atau thread count masih kerap diabaikan. 

Padahal, angka ini dapat menjadi penanda seberapa nyaman dan tahan lamanya sprei tersebut. 

Jadi, ketika bertanya kembali disebut apakah tingkat kepadatan benang pada kain, pastikan Anda juga melihat nilai TC yang tertera.

Kapan Thread Count Penting untuk Dipertimbangkan?

Kapan Thread Count

Thread count menjadi penting saat Anda mengutamakan kenyamanan, kehalusan, dan daya tahan dalam pemakaian jangka panjang.

Produk-produk dengan TC di atas 250 biasanya memiliki tampilan yang lebih mewah, cocok untuk pemakaian pribadi maupun hotel.

Thread Count Ideal untuk Iklim Tropis seperti Indonesia

Untuk iklim panas dan lembap seperti Indonesia, thread count yang terlalu tinggi justru bisa membuat kain terasa panas. 

Oleh karena itu, thread count antara 200 hingga 300 adalah pilihan ideal karena tetap adem dan nyaman digunakan sepanjang malam.

Bagaimana Sprei yang Baru Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur – My Love Bedcover

Sprei My Love dan Thread Count 200: Kombinasi Kenyamanan dan Kualitas

Adapun produsen bed sheet yang menghadirkan 200 thread count adalah My Love pada produk spreinya.

Maka, 200TC dari My Love sudah sangat memadai untuk pemakaian harian yang nyaman.

Dengan tingkat kepadatan benang pada kain disebut thread count, My Love memberikan standar kualitas sprei yang tidak main-main. 

Lalu, sprei My Love tidak hanya tahan lama, tetapi juga adem di kulit karena terbuat dari paling banyak katunnya, nyaman dipakai, serta mampu menjaga kualitas tidur Anda setiap malam.

Semoga bermanfaat.

Simak artikel tentang sprei lainnya di Halaman Tips My Love Bedcover!

Lalu, cek koleksi sprei My Love selengkapnya melalui website resmi My Love Bedcover, yuk. Belanja di sana bisa lebih mudah dan barang dikirim langsung dari tempat produksi, lho!

Tinggalkan komentar

Catatan: komentar akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum dipublikasikan.