10 Macam-Macam Gangguan Tidur dan Solusi Mengatasinya

Pastinya, kita semua mendambakan tidur yang nyenyak, namun tak jarang berbagai hal bisa mengganggu istirahat malam kita.

Sayangnya, banyak orang mungkin belum menyadari bahwa ada macam-macam gangguan tidur yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan. 

Ya, dengan memahami jenis-jenis gangguan ini tentu bisa menjadi langkah awal untuk mencari solusi dan mendapatkan kembali tidur yang optimal.

Perlu My Lovers ketahui, tidur malam yang cukup sangat penting untuk mengistirahatkan fisik dan pikiran, agar tubuh siap beraktivitas esok hari. 

Namun, banyak orang mengalami gangguan tidur yang mempengaruhi pola tidur mereka. 

Gangguan tidur ini bisa berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup, bahkan menurunkan kemampuan mengemudi atau meningkatkan risiko masalah kesehatan lain. 

Ada beragam jenis gangguan tidur, yang dikelompokkan berdasarkan perilaku, masalah siklus tidur-bangun, masalah pernapasan, atau tingkat kantuk di siang hari. 

Melansir dari CDC, berikut adalah informasi mengenai beberapa jenis gangguan tidur yang bisa Anda simak.

10 Macam Gangguan Tidur

1. Insomnia

Insomnia

Macam-macam gangguan tidur yang pertama adalah insomnia. 

Melansir dari UCSF Health, gangguan tidur ini umumnya ditandai dengan kesulitan memulai atau mempertahankan tidur. 

Lebih sering dialami oleh orang tua dan wanita, insomnia dapat dipicu oleh stres, masalah pencernaan, atau perubahan hormon. 

Lalu, insomnia bisa berdampak buruk pada kualitas hidup, menyebabkan depresi, sulit konsentrasi, mudah marah, penambahan berat badan, dan masalah pekerjaan. 

Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba tidur di jam yang sama setiap hari, mematikan lampu kamar, dan menghindari kopi sebelum tidur.

2. Sleep Apnea

Sleep Apnea

Waspada! Ternyata, mendengkur saat tidur bisa menjadi masalah tidur, seperti sleep apnea. 

Mengutip dari Web MD, kondisi ini lebih serius karena menyebabkan seseorang berhenti bernapas selama beberapa detik saat tidur, mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen dan terbangun di malam hari. 

Untungnya, ada berbagai terapi, termasuk penggunaan masker oksigen bertekanan khusus, untuk mengatasi sleep apnea.

3. Parasomnia

Parasomnia

Jika My Lovers pernah mendengar seseorang melakukan hal aneh saat tidur, seperti berjalan, mengigau, mengerang, mimpi buruk, mengompol, atau menggertakkan gigi, ternyata itu ciri-ciri penyakit tidur parasomnia. 

Adapun parasomnia merupakan kelompok gangguan tidur di mana penderitanya menunjukkan perilaku atau gerakan tidak normal selama tidur.

4. Restless Leg Syndrome (RLS)

Restless Leg Syndrome (RLS)

Restless Leg Syndrome (RLS) adalah kondisi di mana ada dorongan kuat yang tidak tertahankan untuk menggerakkan kaki, terutama saat malam hari. 

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, RLS sering dikaitkan dengan kondisi seperti ADHD dan penyakit Parkinson. 

Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi RLS kerap melibatkan obat relaksan otot. 

Selain itu, perubahan gaya hidup seperti berendam air hangat, kompres hangat/dingin, olahraga ringan, menghindari kafein, dan istirahat cukup juga bisa membantu meredakan gejalanya.

5. Narkolepsi

Narkolepsi

Macam-macam gangguan tidur kronis ini ditandai dengan rasa kantuk berlebihan di siang hari dan serangan tidur mendadak, membuat penderitanya bisa tertidur kapan saja dan di mana saja. 

Mengatur pola tidur dengan jadwal yang teratur, mengelola stres, dan memastikan waktu tidur yang cukup dapat membantu mengatasi narkolepsi.

6. Gangguan Ritme Sirkadian

Gangguan Ritme Sirkadian

Perlu diketahui, jam biologis tubuh kita, atau ritme sirkadian, mengatur pola tidur, suhu tubuh, tekanan darah, dan hormon. 

Gangguan ritme sirkadian terjadi ketika jam biologis internal tidak selaras dengan isyarat eksternal seperti siklus terang-gelap. 

Kemudian, ini bisa menyebabkan sulit bangun di pagi hari, sulit tidur, atau sulit konsentrasi.

Untuk mengatasi gangguan ini biasanya melibatkan perbaikan waktu istirahat, terutama di malam hari.

7. Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)

Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)

Dikenal juga sebagai "ketindihan" di Indonesia, kelumpuhan tidur (sleep paralysis) adalah kondisi menakutkan di mana seseorang sadar tetapi tidak bisa bergerak saat beralih antara tidur dan bangun. 

Meskipun sering dikaitkan dengan hal mistis, ini adalah fenomena medis yang bisa menjadi gejala narkolepsi atau gangguan neurologis tertentu. 

Untuk menghindarinya, My Lovers bisa mencoba tidur pada jam yang sama, mencari posisi tidur yang nyaman, dan menghindari makan berat sebelum tidur.

8. REM Sleep Behaviour Disorder (RBD)

REM Sleep Behaviour Disorder (RBD)

Pada REM Sleep Behaviour Disorder (RBD), kelumpuhan otot yang normalnya terjadi saat tidur REM tidak berfungsi penuh, sehingga penderitanya "memeragakan" mimpinya. 

Mimpi-mimpi ini sering kali jelas, intens, dan kasar, diikuti dengan perilaku seperti berbicara, berteriak, memukul, menendang, atau melompat dari tempat tidur. 

Kondisi ini juga bisa diperparah oleh penyalahgunaan alkohol atau obat penenang-hipnotik.

Penderita RBD seringkali terbangun secara spontan dan mengingat mimpinya dengan jelas.

9. Hipersomnia

Hipersomnia

Macam gangguan tidur ini terjadi ketika seseorang mengalami kantuk berlebihan di siang hari atau tidur terlalu banyak, bahkan bisa tertidur kapan saja, termasuk saat bekerja atau mengemudi. 

Penderitanya juga mengalami kekurangan energi dan kesulitan berpikir jernih. 

Hipersomnia sering terkait dengan gangguan tidur lain seperti narkolepsi, sleep apnea, kurang tidur, kelebihan berat badan, penyalahgunaan narkoba/alkohol, cedera kepala, atau kelainan saraf seperti multiple sclerosis atau penyakit Parkinson.

10. Periodic Limb Movement Disorder (PLMD)

Periodic Limb Movement Disorder (PLMD)

Terakhir, Periodic Limb Movement Disorder (PLMD) ditandai dengan kram atau sentakan kaki (atau anggota tubuh lain) yang berulang dan berirama setiap 20-40 detik saat tidur.

Mengutip dari Web MD, gerakan ini sering mengganggu tidur dan menyebabkan rasa kantuk di siang hari, sehingga dikategorikan sebagai gangguan tidur. 

PLMD seringkali terjadi bersamaan dengan gangguan tidur lain, khususnya restless leg syndrome.

Solusi Tidur Lebih Nyenyak dengan Pakai Sprei Berkualitas

Solusi Tidur Lebih Nyenyak dengan Pakai Sprei Berkualitas

Berdasarkan penjelasan mengenai berbagai gangguan tidur dan pentingnya kenyamanan, penggunaan sprei berkualitas tentu memiliki peran signifikan dalam menciptakan solusi tidur yang lebih nyenyak. 

Sprei yang berkualitas, seperti dari merek My Love, California by My Love, atau Hawaii by My Love, dapat menjamin kenyamanan istirahat karena menggunakan material yang tepat.

Pilihan motif dan warna yang beragam juga memberikan kesan segar dan menenangkan, membantu menciptakan lingkungan tidur yang ideal.

Penggunaannya tentu berkontribusi pada kualitas tidur yang lebih baik dan bantu mengurangi dampak dari berbagai gangguan tidur yang telah dijelaskan.

Cek koleksi selengkapnya melalui website resmi My Love Bedcover. Belanja lebih mudah dan barang dikirim langsung dari tempat produksi. 

Tinggalkan komentar

Catatan: komentar akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum dipublikasikan.