Sejarah Karpet: Perjalanan Panjang dari Karya Seni hingga Fungsi

Karpet bukan sekadar penutup lantai, tetapi juga karya seni yang berkembang seiring dengan peradaban manusia.

Dari karpet nomaden yang sederhana hingga karpet lantai tebal nan mewah yang menghiasi istana, sejarah karpet telah mengalami transformasi luar biasa. 

Artikel ini akan mengajak Anda menyusuri perjalanan karpet dari masa ke masa, mengungkap asal-usulnya, serta pengaruhnya di berbagai belahan dunia.

Dari Tenunan Nomaden hingga Kemewahan Persia

karpet pertama bernama Pazyryk Carpet

sumber wikipedia

Sejarah karpet pertama kali dibuat oleh suku nomaden di Asia Tengah. Dikutip dari detik.com, salah satu jejak pertama karpet dalam sejarah adalah "Pazyryk Carpet," yang ditemukan di pemakaman Pazyryk di Siberia pada abad ke-5 sebelum masehi. 

Karpet ini ditenun dengan tangan menggunakan teknik yang sangat canggih, menampilkan motif geometris dan hewan yang rumit.

Selain itu, sejarah karpet oriental tertua yang diikat dengan tangan berasal dari wilayah Persia (sekarang adalah Iran) saat ini dan berusia sekitar 2.500 tahun. 

Mengutip Wiki, karpet tersebut memiliki kerapatan simpul lebih dari 300.000 simpul per meter persegi dan karenanya di atas kerapatan simpul sebagian besar karpet buatan tangan modern. 

Dikatakan bahwa karpet yang diikat dengan tangan berasal dari suku nomaden yang memproses wol menjadi kain tenun datar pertama lebih dari 500 tahun sebelum Masehi.

Seiring waktu, teknik pembuatan karpet semakin berkembang, terutama di Iran  yang dikenal sebagai pusat seni tenun karpet terbaik sejak abad ke-5 SM. 

Karpet Persia terkenal dengan pola rumit, warna-warna cerah, dan kualitas tenunan yang luar biasa.

Perdagangan Karpet: Melintasi Benua dan Budaya

Sejarah karpet berkembang seiring jalur perdagangan, terutama Jalur Sutra, karpet mulai menyebar ke berbagai negara, termasuk Turki, India, dan Tiongkok. 

Setiap negara mengembangkan gaya dan motif karpet yang unik sesuai dengan budaya mereka.

Turki, misalnya, dikenal dengan karpet Turki yang memiliki motif simetris dan warna-warna tajam. 

Di sisi lain, karpet Malaysia juga semakin populer dengan desain yang menyesuaikan selera modern, menawarkan karpet lantai tebal yang tahan lama serta nyaman digunakan di rumah.

Di Eropa, apresiasi terhadap karpet meningkat pada masa Renaissance, di mana karpet menjadi simbol status sosial. 

Banyak bangsawan Eropa memiliki koleksi karpet mewah yang dibuat dengan teknik tenun tingkat tinggi.

Baca Juga: Mengungkap Makna di Balik Karpet Merah: Simbolisme dan Tradisi

Jenis-Jenis Karpet Kontemporer untuk Hunian Modern

Setelah mengetahui sejarah karpet, ketahui juga jenis-jenis karpet di zaman sekarang. Dalam desain interior modern, karpet menjadi pilihan populer karena menawarkan berbagai pola, tekstur, dan bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan penghuni. 

Mengutip laman resmi Martha Stewart, berikut adalah beberapa jenis karpet rumah yang dapat mempercantik tampilan interior Anda.

1. Karpet Flatweave

plushrug
sumber: plushrug

Karpet flatweave dibuat dengan teknik tenun tanpa bulu, sehingga memiliki permukaan yang lebih rata. 

jenis karpet lantai ini sering digunakan di ruang tamu, ruang makan, dan area dengan lalu lintas tinggi karena lebih mudah dibersihkan. 

Karpet flatweave hadir dalam berbagai motif seperti garis-garis, chevron, dan houndstooth, yang cocok untuk gaya minimalis.

2. Karpet Kilim

karpet Kilim
sumber: jaipurrugs

Berasal dari karpet Turki, karpet kilim adalah jenis flatweave yang dibuat dari wol, katun, atau sutra. 

Pola geometris yang khas serta warna-warna cerah menjadikan karpet ini sebagai pilihan yang menarik untuk mempercantik ruang tamu. 

Selain itu, karpet kilim dapat digunakan di kedua sisi, sehingga lebih awet dan tahan lama.

3. Karpet Dhurries

karpet Dhurries
sumber: shreesaiinternational

Mirip dengan kilim, karpet dhurries berasal dari India dan memiliki desain anyaman rapat. Biasanya terbuat dari katun, wol, atau jute.

Karpet ini cocok untuk area dengan lalu lintas tinggi seperti lorong atau pintu masuk rumah. Keunggulan lainnya adalah dapat dicuci dengan mudah dan memiliki daya tahan tinggi.

4. Karpet Rajutan

Karpet Rajutan

Jenis karpet ini dibuat dengan cara merajut potongan kain atau benang menjadi bentuk oval atau bundar. 

Karpet lantai ini sering digunakan untuk memberikan tampilan kasual dan nyaman di ruang keluarga atau kamar tidur.

Karpet di Era Modern: Kombinasi Tradisi dan Inovasi

Karpet di Era Modern

Saat ini, karpet tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga memiliki aspek fungsional yang semakin berkembang. 

Karpet rumah tersedia dalam berbagai jenis dan bahan, mulai dari wol alami hingga serat sintetis seperti nilon dan poliester. 

Karpet modern juga hadir dalam berbagai pilihan, termasuk karpet lantai empuk yang nyaman untuk bersantai serta karpet tebal empuk yang memberikan kenyamanan ekstra.

Kesimpulan

Motif Shaga

Sejarah karpet adalah kisah panjang yang mencerminkan perkembangan peradaban manusia. 

Dari karpet nomaden yang sederhana hingga karpet lantai tebal yang menghiasi rumah-rumah modern, setiap karpet membawa cerita dan nilai budaya yang unik. 

Dengan perkembangan teknologi, kini kita dapat memilih berbagai jenis karpet yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup kita, baik itu karpet Turki, karpet Malaysia, atau karpet modern lainnya. 

Baca Juga: Karpet Minimalis Ruang Tamu: Pilihan Tepat untuk Tampilan Modern dan Elegan

Apa pun pilihannya, karpet tetap menjadi elemen penting dalam mempercantik dan memberikan kenyamanan pada hunian kita.

Jika Anda ingin memiliki karpet lantai untuk melengkapi dekorasi rumah, kini sudah banyak karpet modern dengan bahan yang tebal, empuk, lembut, dan dilengkapi antislip dari koleksi My Love dan California by My Love.

Pilihan motifnya pun beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Cek koleksi selengkapnya melalui website resmi My Love Bedcover. 

Tinggalkan komentar

Catatan: komentar akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum dipublikasikan.